Demo Anarkis, Kapolri: Negara tak Boleh Kalah
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan unjuk rasa sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Sulsel, yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak, kemarin (13/11) tergolong perbuatan anarkis. Karenanya, polisi mengambil tindakan tegas.
Sutarman mengatakan bahwa siapapun boleh melakukan aksi unjuk rasa karena di negara demokrasi karena dijamin Undang-undang. Polisi, kata dia, siap memberikan penjagaan dan pengawalan. Namun, kalau sudah anarkis polisi akan menindak karena negara tak boleh kalah.
"Negara kita negara hukum. Setiap orang boleh demo, tapi kalau sudah anarkis kita lakukan penegakan hukum secara tegas bahkan jeratan pidana," kata Kapolri usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Korps Brimob, di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11).
Sebab, kata dia, unjuk rasa yang anarkis juga merupakan sebuah pelanggaran hukum. Terkait aksi pemanah yang melukai Wakapolrestabes Makassar AKBP Toto Lisdiarto, akan dilakukan pengejaran termasuk jika si pelaku bersembunyi di dalam kampus.
Dia pun mengatakan, jika aksi aparat kemarin banyak menyebabkan kendaraan yang rusak, silahkan pemiliknya mengajukan gugatan perdata. "Ganti rugi itu urusan keperdataan," paparnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan unjuk rasa sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Sulsel, yang menolak rencana kenaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang
- Prabowo Ingin Para Kepala Daerah Digembleng Seperti Menteri
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata