Demo Anti-Kenaikan BBM Memanas, Pemerintah Harus Sensitif
Senin, 19 Maret 2012 – 21:01 WIB
JAKARTA – Unjuk rasa mahasiswa menolak rencakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Yogyakarta, Senin (19/3) berakhir ricuh. Pemerintah pun diminta mendengar aspirasi masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM.
“Pemerintah tidak bisa meredam gejolak massa, karena tidak bisa memahami situasi, kondisi ekonomi rakyat saat ini dan juga tidak melibatkan pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan,” kata anggota Komisi VII DPR, Dewi Aryani, Senin (19/3) menanggapi unjuk rasa mahasiwa Yogyakarta yang berakhir ricuh.
Baca Juga:
Dijelaskan Dewi, dalam berbagai survei ternyata lebih dari 80 persen rakyat menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Harusnya, kata dia, pemerintah mendengar aspirasi ini dengan melakukan penundaan, menganalisa secara mendalam.
Selain itu, pemerintah juga harus transparans soal oemasukan keuangan negara. “Bukan parsial sektor cash out-nya saja,” kata politisi PDI Perjuangan, itu.
JAKARTA – Unjuk rasa mahasiswa menolak rencakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Yogyakarta, Senin (19/3) berakhir ricuh. Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta