Demo Antirezim Meluas, Pemerintah Belarusia Cabut Kartu Pers Belasan Wartawan Asing
jpnn.com, MOSKOW - Pemerintah Belarusia mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing, Sabtu (29/8). Kebijakan kontroversial itu muncul di tengah gelombang demonstrasi antipemerintah yang memprotes hasil pemilihan presiden baru-baru ini.
Setidaknya 17 wartawan kehilangan akreditasi yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri. Mereka yang jadi korban di antaranya, seorang jurnalis video dan seorang fotografer dari Reuters, dua dari BBC dan empat dari Radio Liberty.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Anatoly Glaz tak bisa dihubungi untuk berkomentar.
Juru bicara Reuters mengatakan dalam satu pernyataan bahwa para wartawan mereka dilucuti akreditasinya. Kantor berita tersebut mengklaim tidak tahu kenapa jurnalis mereka sampai terimbas kebijakan tersebut.
"Kami berharap otoritas akan mengembalikan kartu pers mereka untuk menjamin wartawan kami dapat melanjutkan menyampaikan berita yang tak berpihak dan independen demi kepentingan masyarakat," juru bicara itu mengatakan.
BBC mengatakan dalam satu pernyataan bahwa dua wartawan yang bekerja untuk biro Rusia telah dicabut akreditasinya. Kantor berita Inggris tersebut dengan tegas meminta otoritas setempat untuk membatalkan keputusan itu.
"Kami mengecam dalam kata-kata paling keras pencekikan jurnalisme independen ini," BBC menyatakan.
Pada Sabtu, Direktur Global News AFP Phil Chetwynd mengeluarkan pernyataan yang meminta otoritas di Belarusia untuk mengembalikan akreditasi wartawannya di negara itu untuk memungkinkan mereka.
Pemerintah Belarusia mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing seiring meluasnya demonstrasi antirezim
- Puluhan Massa dari AMPPUH Gelar Demonstrasi, Begini Tuntutan Mereka
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak
- Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Sulsel Berdemonstrasi di Depan Istana Presiden, Begini Tuntutannya
- Ratusan Pedagang JPM Tanah Abang Berdemo, Ini Tuntutan Mereka
- Massa Aksi Soroti Kinerja Lembaga Kejaksaan, Pakai Frasa Jago Pencitraan
- Demo di Mabes Polri, Mahasiswa Minta Kapolda Sulsel Dicopot