Demo Antirezim Meluas, Pemerintah Belarusia Cabut Kartu Pers Belasan Wartawan Asing
Pernyataan itu, yang tak menyebut berapa banyak wartawan yang terdampak kebijakan pemerintah Belarusiaia tersebut. Menurut Chetwynd, AFP tak diberi penjelasan mengenai tindakan pemerintah dan bahwa pihaknya tak tahu alasan penarikan kartu pers itu.
Daisy Sindelar, penjabat presiden RFE/RL, lembaga nirlaba yang didanai oleh hibah dari Kongres AS, juga mengecam langkah pemerintah Belarusiaia tersebut.
"Melucuti akreditasi wartawan kami atas alasan 'ekstremisme' merupakan tindakan putus asa dan sinyal buruk oleh pemerintahan untuk melumpuhkan media independen," ujar dia.
Pada 23 Juli lalu, Presiden Alexander Lukashenko mengancam mengusir para wartawan asing, seraya menuduh mereka menghasut untuk memprotesnya sebelum pemilu 9 Agustus.
Lukashenko telah dituduh memanipulasi hasil pemilu untuk memperpanjang kekuasaannya yang sudah berusia 26 tahun. Kini ribuan orang berdemonstrasi setiap hari mendesaknya untuk mundur. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah Belarusia mencabut akreditasi sejumlah wartawan yang bekerja untuk media asing seiring meluasnya demonstrasi antirezim
Redaktur & Reporter : Adil
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Puluhan Massa dari AMPPUH Gelar Demonstrasi, Begini Tuntutan Mereka
- 2 Demonstran Ditangkap Buntut Aksi Anarkistis yang Menewaskan Anggota Satpol PP Lebak
- Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Sulsel Berdemonstrasi di Depan Istana Presiden, Begini Tuntutannya
- Ratusan Pedagang JPM Tanah Abang Berdemo, Ini Tuntutan Mereka
- Massa Aksi Soroti Kinerja Lembaga Kejaksaan, Pakai Frasa Jago Pencitraan