Demo Blokir Kantor Pemerintah, Aparat Tembaki Membabi Buta

Turun ke Jalan, Guru-Pelajar Juga Tuntut Saleh Mundur

Demo Blokir Kantor Pemerintah, Aparat Tembaki Membabi Buta
Demo Blokir Kantor Pemerintah, Aparat Tembaki Membabi Buta
Pasalnya, Saleh menolak untuk meneken draf mundur. Padahal, sebelumnya dia bersedia menyerahkan kekuasaan atas usul GCC tersebut. Puluhan ribu massa turun ke jalan selama tiga bulan ini untuk menuntut mundurnya Saleh.

Menurut oposisi Yaman, kesepakatan yang diperantarai GCC sebetulnya telah dimodifikasi dengan mengizinkan Saleh bertahan sebagai pemimpin partai (yang berkuasa) sesuai tuntutannya. Karena Saleh ingkar janji, oposisi pun mendesak GCC agar menekan Saleh agar mundur. Masalah itu dibahas dalam pertemuan GCC di Riyadh, Arab Saudi, hari ini (10/5). Para pemuda Yaman yang menggalang unjuk rasa di jalan justru mendesak GCC membatalkan proposal mereka terkait nasib Saleh.

Seruan agar Saleh mundur tidak hanya datang dari para pemuda dan oposisi. Ribuan guru dan pelajar melakukan unjuk rasa di Kota Taiz, Minggu lalu (8/5). Mereka bahkan menduduki halaman luar kantor kementerian pendidikan setempat. Meski menuntut kenaikan gaji dan penundaan pelaksanaan ujian akhir sekolah, mereka juga menyerukan agar Saleh mundur.

Aksi mereka kemudian diperkuat dengan ratusan massa anti pemerintah yang sebelumnya berdemo di Lapangan Pembebasan, pusat Kota Taiz. Massa lantas mendirikan tenda di jalan utama Jamal. Mereka pun menginap semalam di lokasi tersebut sebelum dibubarkan secara paksa.

SANA"A - Demonstrasi anti pemerintah di Yaman terus membawa korban. Alih-alih mundur dan mau menjalankan transisi kekuasaan, sesuai dengan proposal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News