Demo Buruh di Batam Berakhir Ricuh

Empat Pekerja Tertembak Peluru Karet

Demo Buruh di Batam Berakhir Ricuh
Demo Buruh di Batam Berakhir Ricuh
Situasi makin tak terkendali setelah massa mengetahui sejumlah rekannya tertembak peluru karet oleh polisi. Selain itu, sejumlah pekerja juga terluka cukup serius karena dipukuli petugas. Satu wartawan yang sedang meliput juga menjadi korban lemparan batu dari pendemo.

Massa yang marah mengamuk dengan melempari kantor wali kota. Mereka juga merusak sejumlah papan reklame yang ada. Sejumlah mobil pelat merah dan mobil pribadi yang terparkir di halaman kantor wali kota tak luput dari amukan massa. Termasuk satu mobil ambulan Puskesmas Kabil yang hendang membawa korban terluka, dicegat dan dilempari batu hingga kacanya pecah. Pekerja menduga, korban di dalam ambulan tersebut dari pihak polisi.

"Sebenarnya kami tidak mau ini terjadi. Mudah-mudahan peristiwa ini bisa membuka mata pemerintah dan pengusaha. Mereka harus membayar mahal perjuangan kaum buruh," kata Ketua Advokasi SPMI Kepri, Nur Hamli, kemarin.

Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Batam, Syaiful Badri. Menurut dia, kericuhan ini terjadi karena massa kecewa. Sebab sejak demo digelar sekitar pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan tidak mau menemui pendemo.

BATAM - Demo ribuan pekerja menuntut upah minimum kota (UMK) Batam 2012 di Kantor Wali Kota Batam, berakhir ricuh, Rabu (23/11). Pendemo dan polisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News