Demo di Semarang: Polisi Membabi Buta Tembakkan Gas Air Mata, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RS
jpnn.com, SEMARANG - Massa mahasiswa yang turut aksi demo Jateng Bergerak di Balai Kota Semarang menilai pembubaran menggunakan tembakan gas air mata oleh polisi sangat brutal.
Tembakan gas air mata yang dilakukan polisi berkali-kali itu membuat mahasiswa berlarian kocar-kacir tak karuan. Ditambah lagi tembakan water cannon.
Pantauan JPNN.com di lokasi pukul 20.12 WIB, puluhan mahasiswa dari berbagai kampus itu lemas dan pingsan di lobi Paragon Mall.
Saat kejadian di lokasi, sejumlah gerai-gerai Paragon Mall itu langsung ditutup. Efek gas air mata masih terasa. Sementara ambulans hilir mudik mengangkut mahasiswa yang luka-luka.
Ghifari salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ikut aksi menyebut teman sekampusnya banyak yang terluka.
"Ada banyak yang luka dari Unnes sendiri sekitar ada 20 orang. Mereka sesak napas. Dibawa ke rumah sakit," kata Ghifari, di lokasi.
Menurutnya, pembubaran aksi demo oleh aparat sangat brutal. Dia menilai polisi menembakan gas air mata secara membabi buta.
"Brutal sekali, polisi menembakan gas air mata ke sana kemari. Ke segala arah," ujarnya, menyebut tak sesuai prosedur operasi standar.(mcr5/jpnn)
Puluhan massa mahasiswa terluka dalam demo menuntut Jokowi lengser di Semarang dilarikan ke rumah sakit.
Redaktur : Natalia
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Said Didu Rusak Kerukunan di Banten, Mahasiswa Islam Desak Aparat Bertindak
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Flyer Gugat Dana Kampanye Rano Karno Disabotase, Aksi Mahasiswa Batal
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Ribuan Mahasiswa Beri Dukungan kepada Ahmad Ali, Begini Alasannya