Demo di Ternate Makan Korban, Polisi Bantah Pakai Peluru Tajam
Senin, 17 Juni 2013 – 18:31 WIB
Diakuinya, enam korban luka-luka disebabkan terkena tembakan peluru karet oleh petugas, bukan peluru tajam. Menurutnya penggunaan peluru karet itu sudah sesuai protap di kepolisian dalam pengamanan unjuk rasa.
Baca Juga:
"Tidak ada peluru tajam. Sesuai protap Polri dalam pengamanan unjuk rasa tidak menggunakan peluru tajam. Ini sudah dilakukan sesuai aturan, dan diserahkan pada Kapolda untuk melakukan langkah lebih lananjut agar menciptakan rasa aman bagi masyarakat," jelasnya.
Saat ini, lanjut Agus, Kapolda Maluku Utara telah menangani peristiwa ini. Sedangkan di antara para korban ada yang mengalami luka tembak di di paha kanan, telapak kaki kiri. Wartawan yang menjadi korban dalam peristiwa itu mengalami luka di pinggul kiri dan paha kanan.
"Kalau dilihat dari penggunaan prosedur senjata, tidak pada lokasi mematikan. Penggunaan senjata kita maksimal karena itu upaya terakhir. Namun sifatnya juga melumpuhkan," pungkasnya.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang diwarnai tindakan anarkis tidak hanya terjadi di Jambi dan Makassar. Di Ternate, Maluku
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum di KPK
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa