Demo, Guru Honorer Bakar Baju PNS
Selasa, 18 Juni 2013 – 09:42 WIB
DEPOK - Berbagai atribut kecaman dibawa sejumlah perwakilan guru honorer yang tergabung dalam Forum Pembela Honorer Kota Depok (FPHD) saat menggelar demo menuntut diangkat menjadi PNS di Balaikota Depok, Senin (17/6). Puluhan guru honorer itu menuntut janji Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Depok. Agung juga menjelaskan, ada dua gelombang pengangkatan guru honorer yang dijanjikan Dindik terkait pengangkatan PNS. Yakni, pada 2005 sebanyak 320 honorer K1 akan diangkat jadi PNS akhir 2006. Lalu, 700 guru honorer K2 akan dites CPNS pada Juli 2013 ini. "Janji itu tidak pernah terealisasi hingga kini. Padahal guru sudah mengabdi 24-35 tahun," ungkapnya juga.
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan aksi bakar baju PNS sebagai tanda ketidakpedulian aparatur pemda terhadap nasib 1.200 guru honorer di kota itu. "Kami menuntut wali kota dan Kepala Dindik menjelaskan status kepegawaian. Dijanjikan diangkat PNS tapi hinga kini belum juga terealisasi," cetus Ketua FPHD, Agung Asmarahadi kepada INDOPOS (JPNN Grup) Senin (17/6).
Menurut dia juga, kekesalan 1.200 guru honorer di Kota Depok karena menunggu hampir tujuh tahun tapi belum juga diangkat PNS. Apalagi, janji-janji itu sudah diumbar pejabat Disdik pada 2005 silam. "Siapa yang mau statusnya digantung seperti kami. Harusnya Dindik Kota Depok tidak lepas tangan. Mereka berjanji kepada kami," ujar guru SD Negeri 05 Pancoranmas ini.
Baca Juga:
DEPOK - Berbagai atribut kecaman dibawa sejumlah perwakilan guru honorer yang tergabung dalam Forum Pembela Honorer Kota Depok (FPHD) saat menggelar
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS