Demo Komisioner KPU di Radar Bromo Coreng Citra Penyelenggara Pemilu

jpnn.com - JAKARTA – Aksi Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur bersama puluhan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) berunjukrasa ke kantor Radar Bromo (Jawa Pos Grup), sangat memalukan dan sekaligus mencoreng citra serta kehormatan lembaga penyelenggara pemilu.

“Apa yang dilakukan para penyelenggara pemilu di Kabupaten Pasuruan itu sesungguhnya mencerminkan rendahnya kualitas penyelenggara pemilu kita. Mereka benar-benar tidak paham aturan pemilu,” ujar Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin di Jakarta, Kamis (24/4).

Said mengatakan demikian, karena pada Pasal 7 huruf a Peraturan tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu diatur, setiap penyelenggara pemilu wajib hukumnya memelihara dan menjaga kehormatan penyelenggara pemilu. Penyelenggara pemilu juga wajib hukumnya menghargai dan menghormati pemangku kepentingan pemilu.

“Pers itu kan bagian dari pemangku kepentingan pemilu juga. Selain itu pada Pasal 12 huruf g Peraturan tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu juga menegaskan, penyelenggara pemilu wajib hukumnya memberikan respons secara arif dan bijaksana terhadap kritik yang ditujukan kepada mereka. Nah, aksi demo semacam itu jelas bertentangan dengan peraturan tersebut,” katanya.

Menurut Said, dengan melakukan aksi demo tersebut, penyelenggara pemilu di Pasuruan bisa dianggap telah meninggalkan tugasnya dan menggunakan waktunya secara tidak efektif. Padahal para penyelenggara pemilu saat ini seharusnya fokus mengurusi karut-marut Pemilu.

“Dalam hal ini mereka juga bisa dianggap melanggar Pasal 15 huruf e dan huruf f Peraturan kode etik penyelenggara Pemilu. Karena itu, atas adanya dugaan pelanggaran-pelanggaran ini, saya minta KPU Pusat segera memberi sanksi tegas. Bawaslu juga tidak boleh diam. Bila perlu hadapkan saja mereka ke muka sidang DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),” katanya. (gir/jpnn)