Demo Masak

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Demo Masak
Pembuatan minyak kelapa dalam acara demo masak tanpa minyak goreng yang diselenggarakan PDIP, Senin (28/3). Ilustrasi. Foto: Dea Hardianingsih/JPNN.com.

Bahasa dan pengetahuan, kata Foucault, menjadi alat untuk mewujudkan kekuasaan atau kepentingan penguasa. 

Bahasa juga dapat menggambarkan terwujudnya relasi kekuasaan, yaitu hubungan antara yang memiliki kekuasaan dan pihak yang diatur oleh penguasa dalam suatu sistem.

Pada masa Orde Baru, bahasa digunakan penguasa untuk kepentingannya. 

Eufemisme menjadi alat untuk menyembunyikan kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan di hadapan publik. 

Semasa Orde Baru banyak terjadi busung lapar, tetapi rezim menyebutnya sebagai ‘’gizi buruk’’.

Pemerintah Orde Baru tidak pernah menaikkan harga-harga. Yang dilakukan adalah sekadar melakukan ‘’penyesuaian harga’’. 

Penggunaan kata ini bertujuan memberikan perasaan penerimaan masyarakat terhadap kenyataan kenaikan harga BBM yang membawa dampak luas dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

Bahasa menggambarkan relasi kekuasaan, yaitu hubungan antara pihak yang memiliki kekuasaan dan pihak yang diatur oleh penguasa dalam suatu sistem. 

PDIP menggelar demo memasak tanpa minyak goreng. BEM SI menggelar demo politik, salah satunya memprotes kelangkaan migor. Sama-sama demo, tetapi beda tujuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News