Demo Maut Direka Ulang
Selasa, 24 Februari 2009 – 09:19 WIB
Pukul 15.10 Wib seorang petugas kepolisian, Dhafi, mendadak mengusir wartawan dari tempat tersebut tanpa alasan yang jelas. Setelah dikeluarkan akhirnya wartawan juga tak diizinkan meliput rekonstruksi kasus itu. Sekira Pukul 15.15 Wib, 15 tersangka dengan menaiki mobil tahanan tiba di tempat itu.
Dari dalam mobil Dalmas yang mendapat pengawalan ketat itu, tersangka kerusuhan 3 Februari itu asik bernyanyi dan meneriakkan yel-yel perjuangan mereka, “Hidup Protap”. Bahkan mereka berteriak meminta Protap dimekarkan. Wartawan yang mencoba mengambil gambar tidak dibenarkan dan dihalau oleh petugas.
Gelmok Samosir dan Datumira Simanjuntak yang ada di antara tersangka dalam kasus itu kepada wartawan mengatakan mereka tetap akan memperjuangkan Protap. Mereka juga membantah telah membunuh Aziz Angkat atau merencanakan kematiannya. "Kami juga punya rasa manusiawi kami tak membunuh Azis," kata Gelmo dari balik jeruji mobil tahanan itu.
Sementara itu Datumira tetap mengecam ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di Tapanuli. Padahal, kata dia, sejarah Sumatera ini dimulai dari sana. "Fakultas Kedokteran itu pertama di Tapanuli. Guru-guru banyak dari sana. Mana hasilnya," imbuhnya.
MEDAN - Senin (22/2) pagi gedung DPRDSU dalam pengawalan ketat personil kepolisian. Puluhan personil bersenjata pentungan menggunakan satu unit kendaraan
BERITA TERKAIT
- Sikat Narkoba: Polres Banyuasin Ungkap 25 Kasus, Tangkap 31 Tersangka
- Kombes Manang Ajak Ribuan Mahasiswa Jauhi Narkoba dan Wujudkan Pilkada Damai
- Oknum Pejabat Pemda Siak Digerebek Istri Saat Bersama Wanita Lain di Hotel
- Polsek Tandun Mengedukasi Warga Agar Tidak Terpecah Belah Gegara Pilkada
- Nelayan yang Hilang Kontak di Perairan Bintan Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Dampak Gempa Bandung, BPBD Cianjur Masih Data Kerusakan