Demo Maut Direka Ulang

Demo Maut Direka Ulang
EMOSI TERSANGKA- GM Chandra Panggabean, tampak emosi didalam truk tahanan milik Polda Sumatra Utara, seusai melakukan rekonstruksi Tragedi Protap di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam bonjol, Medan, Senin (23/2). Foto: HS PUTRA/SUMUT POS
Pukul 15.10 Wib seorang petugas kepolisian, Dhafi, mendadak mengusir wartawan dari tempat tersebut tanpa alasan yang jelas. Setelah dikeluarkan akhirnya wartawan juga tak diizinkan meliput rekonstruksi kasus itu. Sekira Pukul 15.15 Wib, 15 tersangka dengan menaiki mobil tahanan tiba di tempat itu.

Dari dalam mobil Dalmas yang mendapat pengawalan ketat itu, tersangka kerusuhan 3 Februari itu asik bernyanyi dan meneriakkan yel-yel perjuangan mereka, “Hidup Protap”. Bahkan mereka berteriak meminta Protap dimekarkan. Wartawan yang mencoba mengambil gambar tidak dibenarkan dan dihalau oleh petugas.

Gelmok Samosir dan Datumira Simanjuntak yang ada di antara tersangka dalam kasus itu kepada wartawan mengatakan mereka tetap akan memperjuangkan Protap. Mereka juga membantah telah membunuh Aziz Angkat atau merencanakan kematiannya. "Kami juga punya rasa manusiawi kami tak membunuh Azis," kata Gelmo dari balik jeruji mobil tahanan itu.

Sementara itu Datumira tetap mengecam ketidakmerataan pembangunan yang terjadi di Tapanuli. Padahal, kata dia, sejarah Sumatera ini dimulai dari sana. "Fakultas Kedokteran itu pertama di Tapanuli. Guru-guru banyak dari sana. Mana hasilnya," imbuhnya. 

MEDAN - Senin (22/2) pagi gedung DPRDSU dalam pengawalan ketat personil kepolisian. Puluhan personil bersenjata pentungan menggunakan satu unit kendaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News