Demo, SBY Takkan di Ibukota
Selasa, 26 Januari 2010 – 01:30 WIB
Djoko mengatakan, pemerintah tidak meremehkan akan terjadinya demonstrasi besar-besaran. "Akan tetapi pemerintah harus meng-appeal kepada mereka, kepada teman-teman yang akan melaksanakan demonstrasi, untuk dilakasanakan tertib, aman, menghargai juga yang lain," kata Djoko.
Mengenai tekanan agar Presiden dan Wapres mundur, Djoko menilai tuntutan itu tidak realistis. "Menurunkan presiden, merunut Ketua MPR, Ketua MK, ada aturan-aturannya. Selama aturan-aturan itu tidak memenuhi, ya, apa realistis?" kata mantan Panglima TNI itu pula.
Djoko mengatakan, pengamanan di Istana sendiri akan dilakukan seperti biasa. Pengamanan akan sama dengan saat terjadi demonstrasi memperingati Hari Antikorupsi pada 9 Desember lalu. Masyarakat sebaiknya tidak perlu khawatir. "Harus ada interaksi antara masyarakat dan yang mendemo. Kalau dua ini bisa melaksanakan kegiatannya dengan baik, sinergi jalan, aspirasinya ditangkap, tapi berjalan dengan aman dan tertib," kata Djoko.
Di Mabes TNI, Pangdam Jaya Mayjen Darpito Pusdyastungkoro menegaskan, TNI siap membantu pengamanan demo besar 28 Januari tersebut. Namun, komando utama tetap akan berada di tangan polisi. "Kami siagakan seperlunya," kata jenderal dua bintang itu.
JAKARTA - Saat rencana sejumlah elemen masyarakat untuk menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 28 Januari depan, Presiden Susilo Bambang
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan