Demo Tak Mampu Bendung Proyek Gedung DPR

Lima Kontraktor Lolos Prakualifikasi

Demo Tak Mampu Bendung Proyek Gedung DPR
Demo Tak Mampu Bendung Proyek Gedung DPR
JAKARTA - Protes publik tak membuat proses lelang gedung baru DPR mandeg di tengah jalan. Kemarin, di depan rumah wakil rakyat itu ratusan mahasiswa melakukan demo menuntut pembatalan gedung berlantai 36 itu. Namun tekanan itu tidak membatalkan agenda Setjen DPR untuk mengumumkan lima kontraktor yang lolos prakualifikasi.

Penetapan kontraktor lolos prakualifikasi itu sebagai bentuk sikap kukuh sebagaian besar wakil rakyat melanjutkan proyek senilai Rp 1,13 triliun itu. Lima yang lolos itu disaring dari sebelas perusahaan yang mengjukan diri. Menurut Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR Sumirat, lima kontraktor yang lolos itu adalah PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Duta Graha Indah, dan Konsorsium Wijaya Karya - Adhi Karya (Wika Adhi). "Jadi ada empat BUMN dan satu swasta yang lolos," kata Sumirat saat dihubungi, Kamis (14/4). Sebagai informasi, satu-satunya kontraktor swasta yang lolos adalah PT Duta Graha Indah.

Para pemenang prakualifikasi tender itu tidak ditentukan berdasarkan survei faktual. Mereka hanya diperiksa berdasarkan berkas administrasi yang sudah disyaratkan oleh Setjen DPR. "Cuma berkas administrasi saja yang kami periksa. Dan mereka yang paling lengkap," kata Sumirat.

Lolosnya Adhi Karya yang berkonsorsium dengan PT Wika tentu memunculkan pertanyaan. Sebab, PT Adhi pernah bermasalah saat mengerjakan proyek Rumah Jabatan Anggota (RJA) anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan.

JAKARTA - Protes publik tak membuat proses lelang gedung baru DPR mandeg di tengah jalan. Kemarin, di depan rumah wakil rakyat itu ratusan mahasiswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News