Demo Tolak Neoliberalisme, Tuding KPU Mainkan DPT
Rabu, 01 Juli 2009 – 12:58 WIB
JAKARTA - Aksi demontrasi menolak pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono kembali berlangsung di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jl Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (1/6). Ratusan pemuda dan ibu-ibu, sejak pukul 11.00 WIB sudah berbondong-bondong datang ke KPU. Contoh kebijakan SBY yang dituding berfaham neoliberalisme antara lain adalah mencabut sejumlah subsidi rakyat, serta melakukan privatisasi BUMN. Juga, SBY disebut telah menjalankan liberalisasi pasar, (menimbulkan) tenaga kerja murah, serta melakukan komersialisasi pendidikan dan kesehatan.
Aksi yang mengatasnamakan organisasi Sukarelawan Perjuangan Rakyat untuk Pembebasan Tanah Air (Spartan) ini, dikatakan sebagai gabungan dari sejumlah LSM dan organisasi mahasiswa. Antara lain yang tergabung di dalamnya adalah Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Persatuan Perjuangan Delman Betawi (PPDB), Serikat Tani Nasional (STN), serta sejumlah LSM lain termasuk para aktivis buruh.
Baca Juga:
Secara silih berganti, ketua umum dari organisasi-organisasi tersebut berorasi mengungkapkan penolakan mereka terhadap pasangan capres-cawapres SBY-Boediono yang dinilai menganut faham neoliberalisme. Kekhawatiran itu, menurut mereka, muncul dengan melihat kinerja SBY dalam memimpin negara selama lima tahun terakhir.
Baca Juga:
JAKARTA - Aksi demontrasi menolak pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono kembali berlangsung di depan kantor Komisi
BERITA TERKAIT
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan
- Membangun Jakarta Bareng Anak Muda, RK Ecosystem Kenalkan Program Kolaborasi ala RIDO