Demo Tolak Neoliberalisme, Tuding KPU Mainkan DPT
Rabu, 01 Juli 2009 – 12:58 WIB

Demo Tolak Neoliberalisme, Tuding KPU Mainkan DPT
"Memang pendidikan dan kesehatan gratis. Tapi rakyat harus berdebat dulu untuk mendapatkannya. Mau CT scan di rumah sakit, sudah tidak bisa gratis. Alasannya, alatnya bukan lagi milik pemerintah, tapi milik swasta. Neoliberalisme merupakan ancaman," ungkap Ketua Umum SRMI, Marlo Sitompul, dalam orasinya.
Baca Juga:
Marlo pun menambahkan, bahwa selama ini pemerintah lebih mementingkan kepentingan pemodal, khususnya pihak asing, ketimbang kepentingan rakyat kecil. "Capres neoliberalisme bakal buat kita menderita jika terpilih," lanjutnya.
"Kami ingin perubahan. Siapapun presidennya nanti, setelah 100 hari kerja, kami akan adakan aksi besar-besaran di Istana Negara guna memberikan evaluasi kepada presiden," tambahnya.
Dalam aksi ini pun para pendemo menuding KPU telah terlibat politik praktis dalam pemilihan presiden (pilpres) kali ini. Alasannya, jutaan rakyat tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Para orator menuding bahwa hal ini sengaja dilakukan KPU untuk memenuhi kepentingan salah satu pasangan capres-cawapres. (lhl/JPNN)
JAKARTA - Aksi demontrasi menolak pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono kembali berlangsung di depan kantor Komisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo