Demo Tuntut Wali Kota Mundur Ricuh, Satu Polisi Terluka

Demo Tuntut Wali Kota Mundur Ricuh, Satu Polisi Terluka
Demo Tuntut Wali Kota Mundur Ricuh, Satu Polisi Terluka
“Kita sudah mencoba untuk bersifat persuasif dan preventif. Yang kita kedepankan mencegah aksi dorong-dorongan sehingga anggota kami banyak yang luka. Tolong kami juga ingin tahu apa maksud dan tujuan mereka (pengunjuk rasa, red) seperti itu. Seolah-olah mereka tidak murni menyampaikan pendapat, apa yang diinginkan oleh mereka,” ujar Kabag Op Polresta Tasikmalaya Kompol Yono Kusyono usai pengamanan demo di Bale Kota.

Awalnya para mahasiswa itu meminta agar wali kota turun. Mereka sempat melakukan aksi bakar ban di tengah Jalan Letnan Harun (depan balai kota), sebelum akhirnya masuk ke kompleks kantor wali kota. Di halaman kantor wali kota, mereka kemudian memaksa petugas polisi dan Satpol PP untuk membiarkan mereka masuk sweeping PNS. Tujuannya, mencari seorang PNS yang menurut mereka pernah memukul mahasiswa saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

“Sementara yang diusung mereka akan mencari PNS yang memukul. Kalau mereka kita biarkan masuk ke dalam (bale kota, red) apa yang akan terjadi" Tetep kita-kita juga (yang disalahkan, red),” papar Yono.

Ke depan Yono berharap, pemerintah kota bersikap kooperatif ketika ada kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aksi kekerasan, sehingga langkah pencegahan dapat segera diambil. Jika dibiarkan terus berlarut-larut, permasalahan tersebut tidak akan pernah selesai. “Ya kita juga tidak tahu apa ada pemukulan atau tidak. Hanya paling tidak pemkot sendiri yang jadi sasaran demo, proaktif lah untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau memang ada penganiayaan (atau) pemukulan kenapa tidak laporan,” katanya. (pee)

TASIK – Unjuk rasa puluhan mahasiswa di Bale Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Senin (9/1), berujung ricuh. Para mahasiswa dari Pergerakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News