Demokrasi Dibela Dianggap Tinggalkan Pancasila
Senin, 20 Mei 2013 – 17:22 WIB

Demokrasi Dibela Dianggap Tinggalkan Pancasila
JAKARTA - Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono mengatakan, hal yang paling membahayakan selama 15 tahun perjalanan reformasi adalah semakin jauhnya Indonesia dari ideologi dan cita-cita kemerdekaannya sendiri. "Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) merupakan pihak yang paling memprihatinkan kondisi perkembangan politik saat ini yang terjadi Indonesia. Itu kita rasakan juga. Persoalan terbesar bangsa kita hari ini adalah kita melupakan ideologi kita sendiri," ungkap Heppy Trenggono yang juga pimpinan Gerakan Beli Indonesia (GBI).
"Hal yang bahaya dari reformasi ini adalah bangsa ini dibawa lari dari ideologinya sendiri, lari dari cita-cita kemerdekaannya sendiri. Itulah buah reformasi yang membahayakan eksistensi bangsa dan negara ini," kata Heppy Trenggono, saat peluncuran buku "Meniti Dua Sisi, di Antara Amunisi dan Nurani" karya Mayjen TNI (Purn) Soetoyo NK, di Eksekutif Club Persada, Halim Perdakusuma, Jakarta, Senin (20/5).
Dikatakannya, saat ini semua menilai kehidupan demokrasi dinyatakan berhasil. Padahal Pancasila lebih menganut 'hikmah kebijaksanaan' dan itu tidak lagi dipakai.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono mengatakan, hal yang paling membahayakan selama 15 tahun perjalanan
BERITA TERKAIT
- Gus Ipul Pastikan Efisiensi Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat di Kemensos
- Polda Metro: Penggunaan Bahu Jalan di Tol Efektif Kurangi Kepadatan
- Kejari Aceh Timur Eksekusi 2 Pelaku Judi dengan Hukuman Cambuk
- Program Biru School Alliance Dorong Kesadaran Lingkungan di Sekolah
- Prof Titik Mengkritisi Perluasan Kewenangan Kejaksaan dan Polri
- Komitmen Prabowo Berantas Korupsi Diapresiasi