Demokrasi Indonesia Makin Mundur, Puncaknya Ada Putusan MK, Gibran bin Jokowi Cawapres
jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menganggap demokrasi Indonesia makin mundur setelah muncul dua tanda yang diungkapkan media barat.
Tanda pertama diungkapkan Handelsblatt. Media asal Jerman itu sempat menyoroti langkah politik putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Menurut Handelsblatt, pencalonan Gibran (cawapres) dipandang sebagai bentuk politik dinasti yang merusak dan mematikan demokrasi di Indonesia," kata koalisi dalam keterangan persnya, Sabtu (4/11).
Menurut koalisi, mundurnya demokrasi di Indonesia juga sudah diberitakan oleh Time, sebuah media berasal dari Amerika Serikat.
"Kami memandang, kemunduran demokrasi di Indonesia yang menjadi sorotan dua media internasional tersebut merupakan fakta persoalan politik yang nyata terjadi dan tak terbantahkan, terutama jika mencermati dinamika politik elektoral jelang 2024," kata mereka.
Koalisi menganggap kemunduran demokrasi di Indonesia memuncak setelah munculnya putusan Mahkamahh Konstitusi (MK) yang memuluskan Gibran menjadi cawapres.
"Kemunduran tersebut telah banyak diangkat oleh sejumlah pakar dan analis politik baik dari dalam maupun luar negeri terutama berkaitan dengan menurunnya tingkat kebebasan sipil di Indonesia," kata koalisi.
Koalisi masyarakat sipil menganggap demokrasi Indonesia makin mundur dengan adanya putusan MK yang bikin Gibran bin Jokowi melenggang jadi cawapres.
- MBG Jadi Top 9 Program Positif Prabowo-Gibran versi LSI Denny JA
- Dubes Lutong: Arahan Presiden Prabowo Bikin Indonesia-China Makin Mesra
- Indah Banget Pemberian Prabowo Ini untuk Megawati di HUT ke-78, Jokowi Bagaimana?
- Lewat Inpres, Prabowo Desak Kementerian & Pemda Hemat Anggaran Rp 306 Triliun
- Agustina Wilujeng Siap Ikuti Retreat yang Diprakarsai Presiden Prabowo di Magelang
- Pagar Laut Merugikan Rakyat, Pemerintahan Era Jokowi Harus Bertanggung Jawab