Demokrasi Kriminal Makin Merajalela
Sabtu, 05 Januari 2013 – 12:22 WIB
JAKARTA--Indonesia di zaman reformasi mengedepankan demokrasi liberal. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadly Zon saat ini demokrasi yang dijalankanadalah demokrasi kriminal, bukan lagi liberal. Hal ini karena banyak transaksi demokrasi, terutama dalam politik yang mengutamakan mencari uang bukan untuk memberikan kemashalatan. Sementara itu, Budayawan Romo Muji Sutrisno mengungkapkan euforia demokrasi mengencang setelah orde baru berganti orde reformasi. Sayangnya, perubahan ini tidak banyak membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Meski bebas, kesejahteraan masyarakat terlupakan. Masyarakat terlalu larut dalam kebebasan, tapi pada akhirnya tidak menyadari kehilangan hak-hak lainnya.
"Adanya sekarang transaksi politik untuk kriminal. Makanya isinya korupsi semua. Kita sudah jauh dari kata demokrasi yang sebenarnya," tutur Fadly, dalam diskusi "Tahun Berburu Politik" di Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).
Menurutnya, selama ini kebanyakan demokrasi yang terlihat di permukaan. Sementara di belakang oknum-oknum tertentu menjalankan prosedur yang berbeda. Inilah yang menurutnya mengakibatkan banyak politisi terjerat dalam kasus korupsi.
Baca Juga:
JAKARTA--Indonesia di zaman reformasi mengedepankan demokrasi liberal. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadly Zon saat ini demokrasi
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding