Demokrasi Pancasila, Etika dan Moralitas

Oleh: Romo Benny Susetyo – Staf Khusus Ketua PDewan Pengarah BPIP

Demokrasi Pancasila, Etika dan Moralitas
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. Foto: Dokumentasi pribadi

Demokrasi yang dikendalikan oleh uang menunjukkan bagaimana kapitalisme dapat merusak esensi demokrasi itu sendiri.

Ketika kekuasaan politik ditentukan oleh kekuatan finansial, maka prinsip-prinsip dasar demokrasi seperti kesetaraan dan kebebasan menjadi sirna.

Demokrasi yang sejati harus mengutamakan kedaulatan rakyat di atas kedaulatan uang dan kekuasaan.

Dalam konteks Indonesia, Bung Hatta mengingatkan bahwa ketika demokrasi menyimpang dari kaidah-kaidah prinsip dasar demokrasi, maka kita harus menguatkan demokrasi kembali kepada esensinya, yaitu demokrasi Pancasila.

Demokrasi bisa tertindas sementara karena kesalahannya sendiri, tetapi setelah mengalami cobaan yang pahit, ia akan muncul kembali dengan keinsyafan.

Apa yang dikatakan oleh Bung Hatta harusnya menjadi refleksi kita bersama tentang proses demokrasi kita yang akhir-akhir ini cenderung bersifat transaksional.

Demokrasi tanpa etika dan moralitas adalah demokrasi di mana dominasi kekuasaan dan kapital menentukan perilaku para pemilih.

Dalam demokrasi yang transaksional, kekuatan kapital memiliki kedaulatan yang luar biasa, mengendalikan kedaulatan rakyat.

Demokrasi tanpa etika dan moralitas adalah demokrasi di mana dominasi kekuasaan dan kapital menentukan perilaku para pemilih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News