Demokrasi Terpimpin Ala Nazarbayev

Oleh: Zaenal A Budiyono*

Demokrasi Terpimpin Ala Nazarbayev
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Kazakhstan, Nursultan Abishevich Nazarbayev dalam pertemuan di Astana, Kazakhstan, Senin (2/9). Foto: presidensby.info

jpnn.com - KAZAKHSTAN sebagai pecahan Uni Soviet merupakan salah satu negara berkembang yang berhasil melakukan konsolidasi politik dan ekonomi secara mapan. Sejak merdeka dari Soviet pada 16 Desember 1991, Republik Kazakhstan secara bertahap menunjukkan kekuatan ekonominya baik di regional maupun internasional. 

Negeri ini menyimpan cadangan sumber daya alam (SDA) terbesar di antara negara-negara persemakmuran eks Soviet yang tergabung dalam Commonwealth of Independent States (CIS). SDA Kazakhstan yang cukup melimpah antara lain uranium, tembaga dan seng. Selain itu, lahan pertanian yang luas mampu menghasilkan gandum dan ternak dalam jumlah besar.

Keberhasilan pembangunan ekonomi Kazakhstan sudah diakui dunia dengan pemberian Investment Grade Credit Rating. Predikat itu menempatkan negeri yang pernah menjadi bagian Kekaisaran Rusia itu sebagai negara Asia Tengah pertama yang menyandang predikat prestisius itu.

Stabilnya ekonomi Kazakhstan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya yang fantastis (di atas 9 persen) sejak 2000 hingga 2007. Industri tambang menjadi mesin utama penopang pertumbuhan tersebut.

Namun, krisis ekonomi dunia tahun 2008 memaksa pemerintah Astana -ibu kota Kazkahstan- melakukan terobosan industrialisasi guna mengurangi ketergantungan terhadap migas. Resep ini terbukti mujarab, karena angka pertumbuhan ekonomi pada 2010 kembali ke level 9 persen setelah dua tahun berturut-turut terkoreksi.

Buahnya pada 2012 lalu, Kazakhstan menikmati Purchasing Power Parity  (PPP) sebesar US $ 232,2 miliar, atau nomor 53 di dunia. Sementara untuk PDB, Kazakhstan mengalami pertumbuhan riil sekitar 5,5 persen dan berada di peringkat ke-49 dunia. Dengan semua gebrakan di atas, negara dengan penduduk 17 juta jiwa itu mampu menekan tingkat kemiskinan sekitar 5,3% di tahun 2011.

Satu pertanyaan yang muncul setelah menyimak data ekonomi dan stabilitas politik Kazakhstan adalah siapa tokoh di baliknya. Jawabnya simpel: Nursultan Abishevich Nazarbayev. Dialah sosok sentral Kazakhstan -menjadi Presiden sejak Kazakhstan merdeka 1991- dalam dua dekade detakhir.

Sebagai entitas yang memiliki sejarah nomaden, bangsa Kazakh membutuhkan hadirnya pemimpin bertipe kharismatik. Nazarbayev memiliki itu, bahkan mungkin tanpa pesaing di era Kazakstan modern sekarang ini. Ia juga bukan tipikal Satrio Piningit yang tiba-tiba turun dari langit.

KAZAKHSTAN sebagai pecahan Uni Soviet merupakan salah satu negara berkembang yang berhasil melakukan konsolidasi politik dan ekonomi secara mapan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News