Demokrat: 29 Juta Suara Sia-sia Jika Ambang Batas Parlemen Dinaikkan

Demokrat: 29 Juta Suara Sia-sia Jika Ambang Batas Parlemen Dinaikkan
Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (kanan atas) saat diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk RUU Pemilu, Antara Penyederhanaan dan Mempertahankan Keberagaman” pada Minggu (14/6). Foto: Humas PD

Peningkatan ambang batas parlemen merupakan pembatasan hak dan kedaulatan rakyat untuk berkumpul dan membuat institusi bernama partai politik untuk memperjuangkan idealismenya. Ini karena mereka dihantui oleh ambang batas parlemen yang makin tinggi.

Ada kecurigaan, mengingat watak dasar penguasa hanya ingin serba cepat saja, mau bernegosiasi dengan makin sedikit pihak di parlemen setiap ada agenda yang ingin diperjuangkan, dan mungkin adanya kelompok-kelompok kritis yang berasal dari partai-partai kecil, yang bisa mengganggu agendanya, sehingga perlu direduksi keberadaannya di parlemen.

Padahal, dinamika di pemerintahan itu sederhananya tentang how to get power dan how to maintain the power. Bukan asal cepat.

Dengan demikian, parliamentary threshold yang tinggi tidak saja akan menghapuskan keberagaman politik dan hak rakyat yang berujung pada apatisme, namun juga cenderung mengekalkan konservatisme dan penguatan demokrasi elitis, simpul Firman.(fri/jpnn)

Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan kenaikan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold akan membuat banyak suara rakyat menjadi sia-sia.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News