Demokrat: AHY di Eksekutif, Ibas di Legislatif
Hinca menuturkan, AHY dan Ibas merupakan tokoh yang sangat bagus. Dia menegaskan, Ibas berada di jalur politik legislatif. Sementara AHY jalur eksekutif sehingga diusung sebagai gubernur DKI Jakarta. “Jadi, hanya beda jalurnya. Satu legislatif, satu lagi eksekutif, tetapi dua-duanya bagus,” ujar Hinca.
BACA JUGA: Pengamat Politik Sebut Dorongan KLB Demokrat Sulit Terwujud
Dia menegaskan bahwa pucuk pimpinan PD masih dipegang oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). PD tidak akan menggelar kongres luar biasa (KLB), sampai Mei 2020 nanti.
“Kongres Partai Demokrat jatuh tempo 2020, sebagaimana siklus lima tahunan. Ibarat pertandingan sepak bola, jangan tanyakan hasil pertandingan kalau pertandingan belum dimulai. Biarkan saja bergulir, semua masih bagus,” kata anggota Komisi III DPR itu.
Lebih lanjut Hinca menyatakan setelah putusan sengketa hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) keluar, partai politik akan kembali mengeluarkan energi untuk mempersiapkan 270 calon pemimpin sebagai gubernur, bupati, wali kota.
“Jadi 270 itu dikalikan dua, karena gubernur, bupati, wali kota tentu bersama calon wakilnya,” katanya.
BACA JUGA: Dituding Sediakan Kursi Ketum Demokrat ke Sandiaga, Max Sopacua Sebut Andi Arief Suka Mengkhayal
Menurut Hinca, ini adalah rekrutmen politik untuk menciptakan calon pemimpin yang bagus dan besar kedepan. Dia menegaskan, pasti kedepan orang-orang muda yang akan muncul sebagai pemimpin.
Hinca menilai AHY dan Ibas merupakan tokoh yang sangat bagus. Ibas berada di jalur politik legislatif, sementara AHY jalur eksekutif sehingga diusung sebagai gubernur DKI Jakarta.
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Videotron Ambruk saat Menko AHY Pidato, Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban
- 98 Keluarga Tidak Mampu Menempati Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk