Demokrat: AHY-Ibas Tidak Perlu Silaturahmi dengan Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Eddy Baskoro Yudhoyono (Ibas) berlebaran dengan menemui para tokoh penting. Namun, mereka tidak bersilaturahmi dengan Prabowo Subianto.
AHY dan Ibas beserta keluarga bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Setelah itu, mereka bertolak ke Tengku Umar menemui Presiden Indonesia ke-5 yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kemudian, putra Susilo Bambang Yudhoyono ini mengunjungi kediaman Gus Duru.
Namun, AHY dan Ibas tidak bersilaturahmi ke Prabowo. Hal ini dibenarkan oleh Partai Demokrat. “AHY dan Ibas atau EBY, tidak berlebaran ke Prabowo,” ujar Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada JawaPos.com, Kamis (6/6).
BACA JUGA: Lebaran, AHY dan Ibas Tidak Kunjungi Prabowo, Mengapa?
Ferdinand tidak menjelaskan secara rinci kenapa dua putra SBY itu tidak menemui dan bersilaturahmi dengan Prabowo Subianto tersebut. “Tidak ada alasan khusus, hanya dirasa tidak perlu ke sana saja. Terlebih Prabowo juga berlebaran ke Cendana,” katanya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan bahwa saat ini Partai Demokrat telah berpikir realistis. Karena apabila tetap berada di koalisi Prabowo, maka konsekuensinya mereka tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.
“Demokrat ini sudah banyak kehilangan, AHY tidak menjadi cawapres. Prabowo juga kalah. Jadi ini dijadikan evaluasi Demokrat,” kata Ujang.
Ferdinand tidak menjelaskan secara rinci kenapa dua putra SBY itu tidak menemui dan bersilaturahmi dengan Prabowo Subianto tersebut.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri