Demokrat Akui Pemberantasan Korupsi Sebatas Improvisasi
Minggu, 25 September 2011 – 21:00 WIB

Demokrat Akui Pemberantasan Korupsi Sebatas Improvisasi
Diakui Mubarok , dari dulu korupsi itu memang ada. Apalagi kata dia sampai diberitakan oleh media sehingga korupsi terasa menjadi dahsyat.
Dikatakan pula Mubarok, budaya juga menjadi penghalang untuk memberantas korupsi. "Sekarang konsepsional korupsi harus disebut najis, jadi orang jijik. Budaya kita tidak mendukung pemberantasan korupsi," tukasnya.
Dia menerangkan, belum lagi sistem hukum yang menerapkan asas praduga tak bersalah, sehingga efektifitasnya menjadi lemah. "Mestinya di dalam penegakan hukum kalau ada pejabat eselon IV korupsi, eselon III yang ditindak. Kalau eselon III yang korupsi, eselon II yang ditindak. Kalau Dirjen yang korupsi, menterinya yang ditindak. "Sistem kita kurang jalan di berbagai bidang. Ditambah tidak seimbangnya sosialisasi dan media," tambah Mubarok. (boy/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok mengatakan, pemberantasan korupsi tidak berjalan efektif karena tidak adanya komitmen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang