Demokrat Ambil Untung dari Situasi Saat Ini, Bagaimana PKS?

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyoroti peran dua partai oposisi, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat selama setahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut dosen di Universitas Indonesia ini, hanya Partai Demokrat yang bisa mengambil keuntungan dari salah manajemen pemerintah.
Terutama dalam menangani maraknya aksi penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Saya melihat hanya Demokrat yang bisa mengambil 'keuntungan' dari mismanagement pemerintahan sehingga mendapat advantage (keuntungan) politik," ujar Ari kepada jpnn.com, Jumat (30/10).
Menurut pembimbing program doktoral pada pascasarjana Universitas Padjajaran ini, Partai Demokrat lewat fraksinya di DPR, begitu gigih melakukan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja.
"Bahkan sampai mengambil sikap walkout di rapat paripurna DPR. Begitu dramatis, sehingga publik bersimpati dengan partai besutan SBY itu," ucapnya.
Ari melihat hal yang berbeda dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurutnya, PKS terkesan tidak dapat memainkan peran sebagai oposisi secara maksimal.
Ari Junaedi menilai, hanya Partai Demokrat yang berhasil mengambil keuntungan dari gonjang-ganjing politik saat ini.
- Demokrat Jakarta Timur Solid Dukung AHY Jadi Ketum Periode 2025-2030
- Gelar Doa Bersama untuk Almarhum Renville, AHY: Kita Kehilangan Salah Satu Kader Terbaik
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- Gelar Kongres ke-VI, Demokrat Siap Sukseskan Pemerintahan Prabowo
- Begini Perjalanan Politik Agung Nugroho, Sang Pembalap yang Jadi Wali Kota
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif