Demokrat Ancam Pidanakan Adnan Hasyim
"Ini seharusnya diketahui Nova Iriansyah, bukan mendengar laporan sepihak, karena kita mendengar ada kelompok lama yang resah dengan penerapan disiplin pegawai yang diterapkan Sayid Fadhil," sebutnya.
Dia menyebutkan pimpinan BPKS sebelumnya, para pegawai bebas berkeliaran, seenaknya masuk kantor pulang-pergi Sabang-Banda Aceh tanpa ada alasan yang jelas.
"Ini sudah menjadi rahasia umum masyarakat Sabang. Bahkan, banyak dari mereka hobinya sebentar-bentar SPPD, tapi kini sudah tidak bisa lagi seenaknya, makanya kelompok-kelompok ini susah, tidak bebas seperti dulu, sehingga sengaja memberi laporan menganggap Sayid Fadhil itu otoriter dalam memimpin, laporan inilah yang sebenarnya tidak benar," kata Yah Nan.
Diketahui pula perombakan besar-besaran di manajemen BPKS, tentunya ada alasan kuat kenapa itu bisa terjadi, ini seharusnya ditanyakan langsung Ketua DKS, tidak hanya sekedar mendengar laporan.
Parahnya manjemen BPKS sebelumnya telah menjadi penyakit kronis yang harus segera disikap sebagaimana arahan dan masukan dari para pihak penegak hukum.
"Terbukti sekarang ada di antara Deputi dan PPK proyek akan ditetapkan sebagai tersangka, bahkan informasinya empat tersangka segera diumumkan pihak Kejaksaan Negeri Sabang, ini lah salah satu alasan kenapa Sayid Fadhil melakukan perombakan manajemen di BPKS," ungkap Adnan Hasyim. (han/mai)
Jubir Pemerintah Aceh, Wiratmadinata memastikan tuduhan Adnan Hasyim terkait janji Rp 500 miliar untuk membangun pelabuhan Sabang sebagai kabar hoaks.
Redaktur & Reporter : Budi
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton