Demokrat: Apa pun Koalisinya, AHY Calonnya
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Dengan siapa pun berkoalisi, partai berlambang bintang mercy itu tetap menjagokan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden atau calon wakil presiden (cawapres).
“Menjadi keputusan dari Partai Demokrat bahwa apa pun koalisinya harus AHY sebagai capres atau cawapres. Jangan bilang harga mati, tapi itu ketetapan Partai Demokrat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7).
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan hampir dipastikan bahwa semua kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia menginginkan AHY sebagai capres atau cawapres periode 2019-2024.
“Di hidup ini tidak mengatakan harga mati, hidup itu kan penuh dinamis. Mari kita duduk (bersama), yang jelas keputusan Partai Demokrat kalau (AHY) tidak capres ya cawapres,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan ketertarikannya dengan AHY.
Bahkan, kedua partai dikabarkan tengah menggodok duet Prabowo-AHY. Bagaimana jika koalisi menolak? Syarif mengatakan bahwa Partai Demokrat sudah terbiasa berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan, ujar dia, Partai Demokrat pernah bersama-sama partai tersebut selama 10 tahun di pemerintahan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah menyatakan ketertarikannya dengan AHY untuk Pilpres 2019
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim