Demokrat Arogan, Golkar Harus Jual Mahal

Demokrat Arogan, Golkar Harus Jual Mahal
Demokrat Arogan, Golkar Harus Jual Mahal
JAKARTA - Sebagai partai yang sudah mapan secara institusi, Partai Golkar harus berani jual mahal dalam melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Demokrat. Ini nasehat dari pengamat politik CSIS J Kristiadi. Menurutnya, agar posisi Golkar tidak terus terkatung-katung, maka sebelum 23 April 2009 harus membuat keputusan tegas, apakah tetap mengajukan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres, ataukah cukup sebagai cawapres.

"Kalau pilihannya adalah JK cukup cawapres, maka segera minta ke Demokrat, kewenangan-kewenangan apa saja yang akan diberikan ke JK bila pasangan SBY-JK nantinya terpilih. Posisi Golkar harus jelas," ungkap J Kristiadi dalam diskusi bertema 'Quo Vadis Partai Golkar' di Jakarta, Sabtu (18/4).

Lebih lanjut Kristiadi menyarankan, apabila ternyata Golkar diremehkan Demokrat dengan tidak diberikan kewenangan yang layak, maka Golkar harus cepat-cepat bergabung ke kubu Megawati Soekarnoputri. Kalau toh pada akhirnya pasangan Mega-JK kalah dalam pilpres mendatang, bagi Kristiadi, hal itu merupakan hal yang biasa dan harus diterima.

"Kalau kalah, Golkar cukup menjadi oposisi bersama PDIP. Oposisi juga terhormat kok," ucap Kristiadi. Dikatakan, sebenarnya JK lebih baik merapat ke Mega dibanding ke SBY. Alasannya, pertama, ada kecenderungan SBY sudah meremehkan partai-partai lain karena suara Demokrat unggul atau naik 300 persen dibanding raihan pemilu legislatif 2004.

JAKARTA - Sebagai partai yang sudah mapan secara institusi, Partai Golkar harus berani jual mahal dalam melakukan penjajakan koalisi dengan Partai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News