Demokrat Bakal Pimpin Poros Ketiga Pilpres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai peluang terbentuknya poros ketiga di pemilihan presiden atau Pilpres 2019 cukup besar.
Dia memprediksi Partai Demokrat akan menjadi leader dalam mewujudkan poros baru di luar koalisi pendukung Joko Widodo yang dipimpin PDI Perjuangan, dan poros Prabowo Subianto yang dipimpin Gerindra.
"Kemungkinan terjadinya poros ketiga ini sangat besar karena memang perhitungan matematis secara elektabilitas pun, itu memungkinkan. Bagaimana nanti porosnya, ya kelihatannya Demokrat akan memimpin poros ketiga," ucap Hendri saat berbincang dengan jpnn.com, Jumat (9/3).
Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai akan memimpin poros ketiga, karena secara elektablitas memang cukup tinggi. Namun bicara figur yang akan dimajukan, Hendri masih akan melihat hasil Rapimnas Demokrat pada 10-11 Maret nanti di Sentul, Bogor.
"Siapa yang kira-kira akan diajukan, tergantung pada rapimnas minggu ini. Saya berharap Demokrat tidak hanya mengusulkan satu nama, tapi lebih baik dua atau tiga nama," ucapnya.
Pertimbangannya, kata pengajar di Universitas Paramadina ini, dengan memunculkan lebih dari satu nama, maka akan membuat mulus poros ketiga, karena bisa menghasilkan beberapa kombinasi pasangan calon.
Sebelumnya elite Demokrat, PKB dan PAN telah bertemu di Jakarta pada Kamis (8/3) petang, menjajaki adanya calon alternatif di luar Joko Widodo dan Prabowo Subianto. (fat/jpnn)
Jago Partai Demokrat di Pilpres 2019 akan terlihat di Rapimnas Demokrat di Sentul 10-11 Maret nanti.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Minta KPU DKI Tanggung Jawab, Taufik Demokrat: Pilkada Jakarta Harus Diulang
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid
- Demokrat Turun Tangan Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal di Pilkada Siak 2024
- Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda, Marwan Cik Asan: Pilihan Bijak
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak