Demokrat Bantah Bidik Ical
Sabtu, 13 Februari 2010 – 13:57 WIB
Demokrat Bantah Bidik Ical
JAKARTA --Ketua DPP Partai Demokrat M Djafar Hafsah membantah jika pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang minta polri menindak kejahatan pengemplang pajak, dinilai sengaja diarahkan untuk membidik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Djafar juga tidak setuju terhadap penilaian yang menyebut pernyataan SBY itu untuk menekan para politisi Partai Golkar di Pansus Hak Angket Century agar bersikap lembek. "Berita di media 90 persen berita Century. Padahal Century bukan satu-satu hal yang ada di negara ini. Masyarakat mestinya juga perlu diberitahu mengenai kegiatan-kegiatan dan pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah," kata Djafar.
"Ini kebetulan (pernyataan SBY dikeluarkan tatkala ada Pansus Angket Century, red). Sama kebetulannya, kok ada kasus Century di awal-awal pemerintahan SBY-Boediono. Jadi, pajak itu soal tersendiri," ujar Djafar Hafsah di diskusi bertema 'Ketika Koalisi Pecah' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/2).
Baca Juga:
Dia malah mempertanyakan, kenapa pernyataan SBY dikait-kaitkan dengan Century. Padahal, katanya, banyak persoalan di negara ini selain kasus Century. Menurutnya, kasus Century ini seolah-olah menjadi sesuatu yang begitu teramat penting akibat pemberitaan media massa yang tidak henti-hentinya mengangkat kasus ini.
Baca Juga:
JAKARTA --Ketua DPP Partai Demokrat M Djafar Hafsah membantah jika pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang minta polri menindak kejahatan
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Raih Cum Laude dan Menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa