Demokrat Bantah Dukung Imam Sudjarwo
Senin, 27 September 2010 – 12:23 WIB

Demokrat Bantah Dukung Imam Sudjarwo
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua membantah adanya dukungan dari Partai Demokrat terhadap Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo selaku Kapolri. Max Sopacua juga membatah adanya pembicaraan serius terkait pengusulan Imam Sudjarwo untuk menggantikan Jendral Bambang Hendarso Danuri. Menuurt Max, Demokrat tidak ingin ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memilih pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri karena pilihan itu merupakan hak prerogatif Presiden. Mengapa nama calon Kapolri belum juga dikirim Presiden ke DPR? Max mengatakan tidak apa-apa. Kata dia, dua nama calon Kapolri Komjen Imam Soedjarwo dan Komjen Nanan Soekarna yang sudah valid bakal dikirim Presiden ke DPR.
"Kita tidak pernah bicara itu, kita biarkan presiden memilih siapa. Tak ada partai politik yang memilih. Semua itu hak prerogatif presiden, biarkan presiden yang memilih siapa yang kredibel untuk memimpin Polri ke depan," kata Max di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/9).
Baca Juga:
Menurut Max, jika ada berita yang menyebutkan Partai Demokrat telah membicarakan calon Kapolri itu hanya berita bohong. "Demokrat tidak pernah membicarakan calon kapolri dalam periode ini. Belum pernah ada, kalau memang ada berita itu saya pikir itu berita bohong, masak Demokrat bicarakan hal itu," kata mantan penyiar televisi itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua membantah adanya dukungan dari Partai Demokrat terhadap Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo
BERITA TERKAIT
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa