Demokrat Bantah Wacana Reshuffle Kabinet
Selasa, 12 Januari 2010 – 19:56 WIB

Demokrat Bantah Wacana Reshuffle Kabinet
JAKARTA- Ketua DPP Bidang Politik Partai Demokrat, Anas Urbaningrum membantah adanya wacana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menurutnya, yang akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah mengevaluasi kinerja koalisi dengan partai-partai pendukung pemerintah. "Soal reshuffle kabinet, saya belum mendengar. Yang ada adalah evaluasi terhadap koalisi agar benar-benar dijalankan secara konsisten dan sungguh-sungguh," ujarnya usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/1). Dia mengatakan, kelemahan dan kekurangan kinerja kabinet dalam melaksanakan program 100 hari masih bisa diatasi dengan evaluasi menyeluruh yang hasilnya dijadikan sebagai pijakan penilaian dalam realisasi program di tahun-tahun setelahnya.
Dijelaskan Anas, sebagai kepala negara, SBY sangat berkepentingan untuk membina kembali koalisi pendukung pemerintah karena stabilitas dan efektivitas pemerintahan sangat tergantung pada kesolidan koalisi yang digalang Demokrat. "Seiya sekata dan senasib sepenanggungan dalam berkoalisi adalah pilihan yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, komitmen, konsistensi dan etika berkoalisi amat penting," katanya.
Baca Juga:
Pendapat yang sama juga diungkap Sekjen DPP PKS, Anis Matta yang menilai bahwa program 100 hari pemerintahan SBY tidak bisa dijadikan ukuran untuk melakukan reshuffle kabinet, karena reshuffle hanya akan menimbulkan ketidakpastian baru. "Waktu 100 hari tidak cukup dijadikan dasar reshuffle meskipun beberapa departemen melakukan kesalahan fatal. Lebih baik, biarkan kabinet bekerja optimal dulu," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Ketua DPP Bidang Politik Partai Demokrat, Anas Urbaningrum membantah adanya wacana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menurutnya,
BERITA TERKAIT
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya