Demokrat Cari Calon yang Tajir

jpnn.com - JAKARTA - Hingga kemarin belum ada kesepakatan terkait jadwal pelaksanaan pilkada serentak di 204 daerah di Indonesia. Pihak pemerintah, dalam hal ini kemendagri, lebih menginginkan pilkada serentak digelar 2015.
Sementara, Komisi II DPR didukung KPU, dengan alasan agar lebih panjang waktu persiapannya, lebih setuju pilkada digelar 2016, yakni sekitar bulan Juni atau Juli.
Meski belum ada kepastian soal waktu, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) sudah melakukan persiapan lebih awal.
Pekan depan, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memulai menjaring para kandidat yang akan diusung pada pilkada.
"Hari-hari ini kami menyiapkan juklak (untuk tahapan penjaringan, red). Misalnya untuk wilayah Sumut yang ada 14 kabupaten/kota akan pilkada, tanggal 14 saya ke Medan, dan penjaringan bisa langsung berjalan," ujar Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD, Hinca Pandjaitan, kepada JPNN , kemarin (10/2).
Hanya saja, dia menjelaskan, tahapan penjaringan ini tidak harus bersifat formal. Pasalnya, hingga kini belum ada kepastian jadwal pilkada, di 2015 atau di 2016.
"Mau 2015, mau 2016, kami siap. Lebih lama juga tidak masalah karena di politik itu makin lama makin menarik," ujarnya sembari tertawa.
Ditanya kriteria umum calon yang dicari partainya, politikus muda Demokrat yang mengurusi wilayah Sumut itu menyebutkan ada tiga aspek yang akan dijadikan ukuran.
JAKARTA - Hingga kemarin belum ada kesepakatan terkait jadwal pelaksanaan pilkada serentak di 204 daerah di Indonesia. Pihak pemerintah, dalam hal
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan