Demokrat di Level Lampu Kuning
Sabtu, 28 Januari 2012 – 16:27 WIB
JAKARTA - Perkara suap kasus wisma atlit yang melibatkan M Nazaruddin, yang selanjutnya menyeret nama sejumlah petinggi Partai Demokrat, sangat mempengaruhi persepsi publik terhadap partai yang kini sedang berkuasa itu. Isu yang belakangan terus menjadi santapan media massa ini, jika terus berlanjut, bakal mengancam eksistensi Demokrat. Iklan antikorupsi dengan bintang iklannya para petinggi Demokrat, antara lain Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh, menurut Qodary, akan dibandingkan publik dengan kenyataan sekarang. "Kasus Nazaruddin yang berawal dari suap Wafid Muharam, ternyata melibatkan nama-nama besar yang jadi bintang iklan itu," kata Qodary.
Pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari, menyebut Demokrat sekarang pada level "lampu kuning". "Partai Demokrat sudah pada posisi lampu kuning. Jika terus menerus, bisa menurunkan Partai Demokrat dari partai besar menjadi partai menengah," ujar Qodari saat diskusi bertema "Demokrat Terguncang" di Warung daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (28/1).
Menurut Qodary, kejayaan Demokrat dalam dua kali pemilu sebelumnya dibangun oleh citranya sebagai partai yang bersih, antikorupsi. Sosok SBY, dianggap relatif bersih.
Baca Juga:
JAKARTA - Perkara suap kasus wisma atlit yang melibatkan M Nazaruddin, yang selanjutnya menyeret nama sejumlah petinggi Partai Demokrat, sangat mempengaruhi
BERITA TERKAIT
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat