Demokrat Dianggap Takabur dan Lupa Sejarah Pemilu

Demokrat Dianggap Takabur dan Lupa Sejarah Pemilu
Demokrat Dianggap Takabur dan Lupa Sejarah Pemilu
Karena itu, sebagai sesama umat yang beragama, PKS meminta Partai Demokrat dan Ketua Dewan Pembina-nya, yakni SBY, untuk tidak takabur. "Kekalahan itu biasanya memang dimulai dari sikap takabur. Termasuk memposisikan kekuasaan Tuhan dengan 1 persen dan terlalu yakin dengan 99 persen," ujar Mahfudz.

Dia mengingatkan, Partai Demokrat hanya mendapat 20 persen saja suara dalam pemilu legislatif. Tetapi gayanya dalam berpolitik seolah-olah mengantongi 70 persen suara rakyat. Padahal, dibanding dengan suara yang tidak ikut pemilu legislatif saja sudah kalah telak.

"Ingat, dalam pemilu legislatif 2004 yang lalu, PDI Perjuangan yang punya modal 30 persen lebih suara rakyat, tidak pernah mengatakan 1 persen kekuasaan Tuhan dan 99 persen milik PDI-P atau Megawati Soekarnoputri," tambah Mahfudz.

"Saya pikir, ini salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan. Ingat, sebelumnya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menasehati Capres Partai Golkar Jusuf Kalla untuk tidak takabur. Selang beberapa jam, justru Wakil Ketua Umum PD Achmad Mubarok yang mempertontonkan sikap dan perilaku takabur," tegas Mahfudz Siddiq mengingatkan. (fas/JPNN)

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR (FPKS), Mahfudz Siddiq, menegaskan Partai Demokrat dan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News