Demokrat Dukung Prabowo, Silakan Bereuni dengan Koalisi Gemuk Kalah Pilpres 2014
jpnn.com - Keputusan Partai Demokrat (PD) mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 bukanlah langkah yang mengejutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung Ganjar Pranowo.
Bagi politikus muda PDIP Charles Honoris, hal itu justru seperti reuni Pilpres 2014 ketika Prabowo berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi).
Pada Pilpres 2014 hanya ada dua kontestan, yakni Jokowi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Prabowo yang diusung Koalisi Merah Putih (KMP).
Kala itu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla didukung PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai NasDem.
Adapun Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa didukung koalisi besar yang beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan PD.
"Saat Pilpres 2014, Prabowo didukung koalisi gemuk, sedangkan Jokowi didukung koalisi kurus," ujar Charles di Jakarta, Senin (18/9).
Namun, hasil Pilpres 2014 menunjukkan besarnya koalisi pengusung Prabowo tidak berbanding lurus dengan jumlah pemilih yang memberikan suara untuk mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo yang didukung koalisi parpol pemilik 51,9 persen kursi DPR hasil Pemilu Legislatif 2014, hanya meraih 46,85 persen suara Pilpres 2014.
Politikus muda PDIP Charles Honoris menilai keputusan Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 bukanlah langkah mengejutkan.
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- PDIP Anggap Kasus yang Menjerat Hasto Sebagai Teror Politik