Demokrat Gabung Pengusul Interpelasi BBM

jpnn.com - JAKARTA - Hari ini sejumlah inisiator hak interpelasi kenaikan harga BBM berencana mengumpulkan tanda tangan dukungan.
Fraksi Partai Demokrat yang pada periode pemerintahan lalu menjadi partai utama kini bertindak sebagai salah satu pendukung hak meminta keterangan kepada presiden tersebut.
Ketua DPP PD Herman Khaeron menyatakan, banyak hal dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Kenaikan harga BBM bersubsidi tanpa ada konsultasi dengan DPR hanya salah satunya.
"Kenaikan harga BBM tanpa ada konsultasi dengan DPR dan penjelasan yang cukup ke publik adalah bukti tidak dijalankannya prinsip good governance (tata kelola pemerintahan yang baik, Red)," beber Herman di Jakarta kemarin (23/11).
Dia juga menilai, dari sisi waktu, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat. Menurut dia, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar gas (BBG) yang belum terlalu lama seharusnya menjadi pertimbangan sebelum menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Kesannya, kenaikan harga ini terburu-buru dan mengabaikan berbagai dampak yang ditimbulkannya," kata mantan wakil ketua Komisi IV DPR tersebut.
Herman menegaskan, pemerintah perlu memberikan penjelasan yang utuh atas kebijakannya menaikkan harga BBM bersubsidi. Termasuk, sesuai atau tidaknya dengan ketentuan perundang-undangan yang ada. "Penjelasan itu penting agar ke depan tidak menimbulkan permasalahan," jelasnya.
Di luar persoalan BBM, dia juga menyinggung sejumlah langkah Presiden Jokowi yang dianggap mengabaikan prinsip good governance. Di antaranya, penggabungan nomenklatur dan penghapusan kementerian serta peluncuran sejumlah kartu sakti.
"Kami mendukung seribu persen program-program prorakyat, namun mekanismenya harus ditempuh dengan baik agar transparan dan akuntabel," tuturnya.
Secara terpisah, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo juga menegaskan bahwa opsi penggunaan hak interpelasi BBM relevan untuk diajukan. Dia memandang menaikkan harga BBM bersubsidi untuk memulihkan kekuatan APBN adalah cermin pemerintahan yang tidak kreatif dan malas.
Menurut dia, di hadapan pemerintah sesungguhnya masih tersedia sejumlah pilihan untuk memperbesar ruang fiskal di APBN. Antara lain, pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Jika pemerintah mau bekerja lebih keras membenahi dua pos penerimaan ini, rasanya pemerintahan Jokowi tak perlu menuntut pengorbanan berlebih dari rakyat," tegasnya. (dyn/c7/ft)
JAKARTA - Hari ini sejumlah inisiator hak interpelasi kenaikan harga BBM berencana mengumpulkan tanda tangan dukungan. Fraksi Partai Demokrat yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air