Demokrat Garap Perangkat Desa
Anas Janjikan Penuntasan RUU Desa Secepatnya
Rabu, 16 Februari 2011 – 01:31 WIB

Demokrat Garap Perangkat Desa
JAKARTA - Pemilu 2014 masih lama. Namun Partai Demokrat (PD) sudah mulai memupuk kelompok yang berpotensi memberi dukungan besar di Pemilu 2014. Salah satu yang digarap PD adalah para perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI).
Hal itu terlihat dari acara dialog antara Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dengan para perangkat desa yang tergabung dalam PPDI dan Forum Sekdes di sebuah hotel di Jakarta, Selasa (15/2) malam. Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PPDI dan Partai Demokrat itu, Anas menyampaikan rasa empatinya tentang beratnya tugas perangkat desa.
Baca Juga:
"Kakak saya juga seorang Sekdes (Sekretaris Desa). Saya sendiri anak desa. Jadi saya paham betul bagaimana peran perangkat desa. Ini bukan pertemuan antara ketua partai dengan perangkat desa, tetapi sesama anak desa yang punya komitmen bersama untuk memajukan desa," ujar Anas yang ditimpali riuh tepuk tangan sekitar seratusan perangkat desa yang datang dari Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan NTB.
Anas menambahkan, hal yang tak bisa dibantahkan bahwa Indonesia juga bisa berjalan lantaran ada perangkat desa yang bekerja. "Semua punya peran. Presiden ada tugas dan tangung jawab, menteri-menterinya pun demikian. Perangkat desa juga punya tugas untuk melayani," imbuhnya.
JAKARTA - Pemilu 2014 masih lama. Namun Partai Demokrat (PD) sudah mulai memupuk kelompok yang berpotensi memberi dukungan besar di Pemilu 2014.
BERITA TERKAIT
- Kanang Desak Bersih-Bersih Total Sebelum Kolaborasi dengan Danantara
- Rustini Muhaimin Menggelar Bakti Sosial saat Bersafari Ramadan ke Gunungkidul
- Kata Said PDIP Soal Masa Jabatan Ketum Partai Digugat: Saya Kira MK Akan Hormati Kedaulatan Parpol
- Asep Wahyuwijaya Nilai Bersih-Bersih di BUMN Energi Harus Total
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029
- Kenaikan Pangkat Teddy di Luar Kebiasaan, Soalnya Pakai Surat Perintah, Bukan Keputusan