Demokrat Guncang, Koalisi Retak
Kamis, 07 Juli 2011 – 09:09 WIB

Demokrat Guncang, Koalisi Retak
BANDUNG - Kasus Nazaruddin dinilai telah mengguncang internal Partai Demokrat. Kondisi partai penguasa yang seperti ini, dinilai pengamat berpengaruh besar pada soliditas partai pendukung pemerintah. Potensi perpecahan makin besar. Sementara, PPP dan PKB, katanya, akan tetap bertahan dan tetap menjadi koalisi. "Kedua partai tersebut tidak berani berontak terhadap partai besar di pemerintahan," ujar Asep.
Pengamat Politik dari Universitas Khatolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan mengatakan, perpecahan bisa terjadi dalam waktu dekat ini. "Imbasnya, justru pada partai koalisi yang sudah dibangun. Saya yakin kader-kader politik pada partai tertentu akan mudah loncat dan pindah ke partai yang lebih aman dan nyaman," ujar Asep seperti diberitakan Bandung Ekspres (Grup JPNN).
Baca Juga:
Potensi terbesar loncat dari koalisi, katanya, adalah Golkar, PAN, dan PKS. "Ketiga partai ini makin mengukuhkan diri untuk berpaling dari partai penguasa. Sebab, ketiga partai tersebut mempunyai keberanian untuk pergi dan keluar dari koalisi yang sudah dibangun," terangnya.
Baca Juga:
BANDUNG - Kasus Nazaruddin dinilai telah mengguncang internal Partai Demokrat. Kondisi partai penguasa yang seperti ini, dinilai pengamat berpengaruh
BERITA TERKAIT
- Tak Incar Jabatan, ART: Saya Cukup Jadi Adik Seorang Anwar Hafid
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- RUU PSK, Muslim Ayub Nilai LPSK Harus Hadir di Daerah Rawan Seperti Aceh dan Papua
- Rapat di DPR, Imparsial Kecam Pengangkatan Mayor Teddy Jadi Seskab
- Gubernur Sulteng Anwar Hafid Minta OPD Gerak Cepat
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa