Demokrat Ingin SBY Tinjau Ulang Koalisi
Jumat, 25 Februari 2011 – 06:18 WIB

Demokrat Ingin SBY Tinjau Ulang Koalisi
Keinginan untuk mengevaluasi koalisi, lanjut Anas, adalah ditujukan untuk memperkuat sisa pemerintahan SBY yang kurang dari empat tahun ini, terutama untuk terciptanya koalisi yang solid, baik, kesatria dan sungguh-sungguh agar sama-sama enak.
Baca Juga:
Tentang perbedaan sikap kedua partai itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap sikap Fraksi Golkar dan Fraksi PKS yang kerap berbeda sikap sebagai mitra koalisi. Sejauh ini Demokrat tengah mengumpulkan bukti-bukti perbedaan untuk dievaluasi. "Kami tidak takut, sama sekali. Dalam koalisi itu ada etika koalisi yang harus kita pegang. Sekarang ini kita lagi mengumpulkan bukti-bukti itu," katanya.
Saan menambahkan setelah bukti-bukti perbedaan itu dikumpulkan, nantinya akan diserahkan kepada DPP Partai Demokrat dan Presiden SBY guna ditindaklanjuti. Sedangkan untuk tenggang waktu pengumpulan bukti diharapkan dalam waktu dekat bisa segera selesai. “Kami harap bukti itu bisa menjadi sebuah masukan dan dapat diterima. Dari hasil itu nanti kami akan buat ranking mana fraksi yang kerap berbeda,” ujarnya.
Ditanya soal adanya kemungkinan menteri asal Golkar dan PKS akan direshuffle, Saan menegaskan bahwa pergantian itu menjadi hak preprogatif Presiden SBY. Namun diakuinya, Demokrat berharap ada pergantian dalam tubuh kabinet. “Kita berharap ada reshuffle. Tapi posisinya kita hanya bisa menunggu karena itu kewenangan presiden,” tukasnya.
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan koalisi antara partai politik sangat dibutuhkan agar pembangunan ekonomi bisa berjalan
BERITA TERKAIT
- Bawaslu Incar Pemodal Politik Uang di PSU Pilkada Kabupaten Serang
- Yorrys Dukung Bahlil Menerapkan Pengelolaan Golkar Secara Modern
- Pakar Hukum Abdul Chair Dorong MK Tetapkan Pemenang Pilkada Banggai Tanpa Kembali PSU
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Gibran bin Jokowi Tak Berkontribusi, Wajar Ada yang Meminta Ganti
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos