Demokrat Jakarta Tunggu Hasil Survei

jpnn.com - JAKARTA - Memasuki awal tahun, Partai Demokrat di Jakarta menunggu hasil survei dari 10 daerah pemilihan (dapil) untuk mengetahui kemungkinan dukungan suara yang akan diperoleh pada Pemilu 2014. Pasalnya parpol peraih 32 kursi di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2009 silam itu belum bisa memastikan untuk mempertahankan dukungan suara.

Kendati seluruh lapisan elemen pendukung Partai Demokrat di Jakarta masih bersikap optimis bisa memenangkan kembali pertarungan di pesta demokrasi.

“Kami masih solid. Namun masih menunggu hasil survei di seluruh dapil, tentang elektabilitas dan popularitas caleg (calon legislatif),” ujar Sekretaris Pemenangan Pemilu DPD Demokrat DKI Jakarta Santoso, kemarin (01/01).

Menurut Santoso, hasil survei tersebut akan menjadi kado tahun baru bagi Demokrat di Jakarta. Dalam survei itu, tidak hanya melihat elektabilitas dan popularitas caleg asal Demokrat, namun melirik juga caleg dari parpol lain. “Bahkan caleg non Demokrat juga kami lihat, supaya bisa dijadikan bahan perbandingan,” tutur dia.

Apabila diketahui masih banyak caleg Demokrat yang kurang populer dan elektabilitas rendah dibanding caleg dari parpol lain, kata Santoso, maka segera dilakukan evaluasi untuk memaksimalkan kinerja para caleg di masyarakat. “Supaya bisa tahun, kalah atau tidak caleg-caleg kami di lapangan. Juga bisa diukur sejauh mana kerja caleg Demokrat selama ini,” bebernya.

Selama ini, sambung Santoso, banyak pihak menggelar hasil survei terkait dengan Pemilu 2014. Ada yang terkait internal parpol, ada juga yang terkait langsung dengan Partai Demokrat. Namun pihaknya tidak menjadikan hasil survei itu sebagai patokan. Sedangkan survei yang lakukan oleh Demokrat, itu akan menjadi bahan masukan untuk meningkatkan strategi memenangkan pemilu.

Kalaupun ada survei dari luar DPD Demokrat DKI Jakarta yang memberikan penilaian bagus, tambah dia, tidak serta merta dijadikan patokan. Hanya saja bisa dijadikan sebagai motivasi dalam memicu kinerja para caleg. “Kami terus berbuat saja untuk masyarakat, nanti masyarakat yang akan menilainya,” pungkas Santoso. (rul)