Demokrat Kaitkan Jiwasraya dengan KSP, Moeldoko: 2024 Masih Jauh
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan bahwa skandal gagal bayar di BUMN perasuransian Jiwasraya tidak ada kaitannya dengan lembaga nonstruktural yang kini dia pimpin.
Meoldoko menegaskan hal tersebut menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrat Benny K Harman yang mengaitkan skandal Jiwasraya dengan KSP.
"Enggak ada hubungannya dengan KSP. Jangan membangun persepsi, halusinasi. Ini 2024 masih jauh. Jangan menembak yang enggak-enggak," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Jumat (24/1).
Namun, Moeldoko tak membantah bila mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo pernah bekerja di KSP. Namun, hal itu menurutnya tidak ada kaitan dengan persoalan hukum yang terjadi.
"Jiwasraya sama sekali tidak ada hubungannya sama Moeldoko, KSP, jauh sekali, tetapi bahwa Pak Hary itu pernah di KSP iya. Pertanyaannya kok bisa ke sini? Lah itu mungkin di situ kami ada keteledoran untuk mendalami," jelas Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menambahkan, pada saat proses rekrutmen Hary, jajarannya juga tidak mengerti latar belakangnya. Terlebih, waktu itu kondisi Jiwasraya belum seperti sekarang.
"Jadi kalau mau mengait-kaitkan silakan saja, enggak apa-apa. Namun, saya juga punya hak dong, saya juga bisa punya alasan untuk membela diri. Saya katakan enggak ada sama sekali. Nanti bisa dilihat kok itu apakah pernah itu Hary setor ke gue, kan ada di BAP. Nanti di BAP akan menyampaikan dengan jelas," tandas Moeldoko. (fat/jpnn)
Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi
Moeldoko tak membantah bila mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hary Prasetyo pernah bekerja di KSP.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Restrukturisasi Jiwasraya Bisa Segera Tercapai, Menteri BUMN Bilang Begini
- Minta KPU DKI Tanggung Jawab, Taufik Demokrat: Pilkada Jakarta Harus Diulang
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid
- Demokrat Turun Tangan Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal di Pilkada Siak 2024
- Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda, Marwan Cik Asan: Pilihan Bijak
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak