Demokrat Kebakaran Jenggot, 500 Ribu Pemilih Fiktif Dihapus
Rabu, 23 Mei 2012 – 09:29 WIB

Demokrat Kebakaran Jenggot, 500 Ribu Pemilih Fiktif Dihapus
SIKAP Partai Demokrat yang menganggap aksi protes sejumlah parpol terhadap daftar pemilih sementara (DPS) fiktif jelang Pilkada DKI menuai tanggapan serius dari kalangan politisi. Kalangan politisi Golkar DKI Jakarta menilai, sikap tersebut merupakan bentuk kekhawatiran partai pengusung calon incumbent itu. Sebelumnya, aksi protes yang dilayangkan enam pimpinan parpol (PPP, Golkar, PDI Perjuangan, PKS, Hanura, dan PDS), dinilai Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD DKI Sandy merupakan bentuk memperkeruh suasana jelang Pilkada DKI 2012. Ia mengungkapkan, kader Golkar DKI khususnya telah melakukan penelusuran jumlah pemilih hingga ke tingkat tempat pemungutan suara (TPS). “Ditemukan ratusan ribu nomor induk kependudukan (NIK) ganda dengan nama berbeda. Ini tentunya harus diatasi. Jangan sampai mengganggu jalannya pilkada,” beber Zainudin.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Zainudin menegaskan, temuan pemilih fiktif merupakan bentuk kesalahan dalam penyusunan DPS. Sehingga sikap sejumlah parpol yang melayangkan protes sangat relevan. “Sikap Demokrat itu sama saja kebakaran jenggot, ada apa?” ujar dia, Selasa (22/5).
Baca Juga:
Apalagi, sambung Zainudin, kesalahan penyusunan pemilih dalam Pilkada DKI terindikasi cukup kuat. Apalagi KPU DKI Jakarta menghapus sekitar 500 ribu pemilih fiktif dari DP4 ke DPS. “Kalau Demokrat menganggap kami mengada-ngada, itu sama saja tidak menghendaki pilkada berjalan secara demokratis,” tandas dia.
Baca Juga:
SIKAP Partai Demokrat yang menganggap aksi protes sejumlah parpol terhadap daftar pemilih sementara (DPS) fiktif jelang Pilkada DKI menuai tanggapan
BERITA TERKAIT
- AHY Umumkan Diskon Tiket Pesawat, Marwan Cik Asan: Sangat Membantu Masyarakat
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- GPA Apresiasi Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah yang Digelar Presiden dan Mendagri
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Slamet Ariyadi DPR: BPI Danantara Mendorong Peningkatan Perekonomian Nasional Berkelanjutan