Demokrat Kerahkan Kader Bantu Korban Banjir Sulsel
Kamis, 10 Januari 2013 – 15:31 WIB

Demokrat Kerahkan Kader Bantu Korban Banjir Sulsel
JAKARTA - Banjir yang melanda beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan selama sepekan terakhir ini membuat Partai Demokrat (PD) turut prihatin. Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat pun menerjunkan Rajawali Siaga Bencana (Ragana) untuk membantu korban banjir. Karenanya, politisi PD yang juga anggota Komisi V DPR itu berharap kehadiran tim Ragana di Sulsel dapat membantu korban banjir yang juga didera penyakit pascabanjir. Ragana PD, sebut Umar, sudah banyak menangani pasien.
Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP PD, Umar Arsal, mengatakan bahwa kader-kader yang terlatih itu sejak Selasa (8/1) lalu telah disebar seperti ke wilayah Takalar, Maros, Pangkep hingga Wajo Provinsi Sulsel guna membantu korban banjir. Menurutnya, Kota Makassar juga tergolong wilayah yang terkenda dampak paling parah, karena banjir terjadi di banyak titik di ibu kota Provinsi Sulsel itu.
Baca Juga:
"Tidak hanya diterjunkan untuk menyelamatkan para warga yang menjadi korban banjir, kita juga membantu untuk warga selama mengungsi seperti makanan, selimut. Kita juga mengadakan pengobatan gratis lengkap empat dokter dan para para medisnya," kata Umar, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (10/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Banjir yang melanda beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan selama sepekan terakhir ini membuat Partai Demokrat (PD) turut prihatin.
BERITA TERKAIT
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh