Demokrat Makin Terancam Cuma jadi Penonton Pilpres
jpnn.com - JAKARTA -- Peneliti SMRC Jayadi Hanan menilai Partai Demokrat terancam semakin tidak berguna secara langsung, dalam konteks menjelang pemilihan presiden.
Sebab, ia mengatakan, kalau tidak cepat menentukan arah koalisi, maka tak akan ada lagi opsi untuk PD dalam pilpres nanti.
"Kalau tidak cepat-cepat maka Demokrat bisa hanya menjadi penonton," kata Jayadi dalam diskusi bertajuk "Menimbang Konvensi dan Arah Koalisi Partai Demokrat" yang digelar Gerakan Indonesia, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/5).
Apalagi, kata dia, kalau saja kemarin deklarasi yang dilakukan PDIP, Nasdem dan PKB juga diikuti Golkar, maka sudah jelas Demokrat akan semakin kurang relevansinya dan daya tawar semakin rendah.
"Kalau kemarin jadi PDIP dan Golkar maka pilihan Demokrat untuk membuat poros baru tidak akan ada lagi karena partai yang tersisa cuma Hanura," ujarnya.
Namun, lanjut Jayadi, karena PDIP dan Golkar belum fix berkoalisi, maka kemungkinan Demokrat masih besar. Tapi, kata dia, belum tentu juga Partai Golkar tak bergabung dengan PDIP.
Ia menilai PDIP mendeklarasikan koalisi dengan Nasdem dan PKB kemarin adalah untuk mengunci Golkar. Supaya kalau nanti bergabung dengan PDIP, Golkar tak banyak permintaan yang macam-macam.
"Kalau koalisi (PDIP, Nasdem, PKB) belum dideklarasikan, maka ketika Golkar masuk maka Golkar yang punya kekuatan elektoral kedua pasti minta wakil presiden," katanya.
JAKARTA -- Peneliti SMRC Jayadi Hanan menilai Partai Demokrat terancam semakin tidak berguna secara langsung, dalam konteks menjelang pemilihan presiden.
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung