Demokrat Mengaku tak Masalah Dizalimi
jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Toto Riyanto mengatakan dalam mendukung keamanan pemilihan umum 2014 nanti, partainya tetap mengedepankan slogan berpolitik bersih cerdas dan santun
"Demokrat tidak punya konsep khusus. Namun, seperti pemilu lalu kita punya slogan berpolitik yang bersih, yang cerdas dan santun," katanya dalam diskusi di Seminar Sekolah Sespimmen Polri DIKREG 53 T.A 2013 bertajuk "Peranan Partai Politik dalam Mendukung Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada Pemilu 2014", di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, di Jakarta, Kamis (5/12).
Dijelaskan Toto, politik yang bersih artinya selama ini partainya sudah melakukan bersih-bersih. "Ada kader korupsi, kader tersangka, besoknya silahkan keluar. Parpol tidak lindungi kader terlibat korupsi maupun narkoba," ujarnya.
Nah, ia menjelaskan, peran PD dalam mendukung keamanan pemilu juga berpegang pada slogan bersih itu.
Menurutnya, partai sudah meminta caleg supaya menaati aturan terkait dana kampanye, termasuk laporan dan lainnya. "Itu sudah kita berikan penjelasan kepada semua caleg," jelasnya dalam diskusi yang dipandu Karni Ilyas itu.
Slogan cerdas, Toto menjelaskan itu adalah bagaimana parpol melakukan kampanye dan melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara yang cerdas. "Tidak membohongi masyarakat dengan memberikan janji yang muluk-muluk karena bisa menjadi potensi gangguan keamanan dan keteriban," paparnya.
Kemudian, perspektif santun juga dikedepankan dalam menjaga keamanan pelaksanaan pemilihan umum. Ia mengatakan dalam dunia politik praktis akan ada saatnya dizalimi maupun difitnah. Menurutnya, itu juga merupakan potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
"Parpol dizalimi silahkan. Tapi, kita sudah katakan kepada caleg kita, jangan menzalimi orang lain. Karena itu mengganggu keamanan dan ketertiban," ungkapnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat Toto Riyanto mengatakan dalam mendukung keamanan pemilihan umum 2014 nanti, partainya tetap mengedepankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cukup Bayar Rp 5 Ribu Masyarakat Bisa Lihat Keindahan Jembatan Ampera
- Kemensetneg Sebut Pengelolaan Gedung Balai Sidang JCC Diambil Alih Negara
- Hakim Vonis Crazy Rich PIK Penjara 5 Tahun di Kasus Korupsi Timah
- Hakim Tetapkan Kerugian Lingkungan Kasus Timah Rp271 Triliun
- Sikap Tegas MenPAN-RB terhadap Pemda Mbalelo soal Honorer Jadi PPPK & Paruh Waktu
- KPK Jebloskan Tersangka Korupsi Shelter Tsunami NTB ke Sel Tahanan