Demokrat Merasa jadi Korban Monopoli Kepemilikan Media
Senin, 20 Februari 2012 – 21:01 WIB
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum DPP Partai Demokrat, Ferry Juliantono, menyatakan bahwa seruan boikot media sebagaimana dikatakan oleh Ketua Biro Hukum dan Perundang-undangan DPP Partai Demokrat, Jemmy Setiawan, bukan berarti untuk seluruh media. Sebab, ajakan itu merupakan reaksi dan pembelaan atas perlakuan media tertentu yang terus-menerus mendiskreditkan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Lebih lanjut Ferry mengatakan, media yang cenderung mendiskreditkan PD berawal dari monopoli opini. "Mirip praktik konglomerasi perusahaan media di tangan politikus. Ini tentu akan mengurangi obyektivitas pemberitaan," katanya.
"Seruan itu hanya reaksi dan pembelaan terhadap Partai Demokrat yang akhir-akhir ini didiskreditkan oleh media massa tertentu," kata Ferry Juliantono, di Jakarta, Senin (20/2). Karenanya, imbuh Ferry, tidak perlu ada kekecewaan yang berlebihan dari sesama kader partai.
"Siapa sih yang bisa menerima partainya diperlakukan tidak adil oleh pemberitaan di media massa tertentu? Jemmy tentunya salah satu di antara kader Demokrat yang tidak bisa menerimanya. Jadi ini soal cara," ungkap Ferry.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum DPP Partai Demokrat, Ferry Juliantono, menyatakan bahwa seruan boikot media sebagaimana
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation