Demokrat NTB Soroti Proyek DAK Dinas Pendidikan yang Tidak Rampung
jpnn.com - Proyek pembangunan sekolah yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB mendapatkan sorotan dari Partai Demokrat.
Bagaimana tidak, sampai dengan penghujung tahun nyatanya masih banyak juga sekolah penerima dana tersebut yang belum rampung.
Padahal, proyek dengan anggaran ratusan miliar tersebut dijadwalkan berakhir hingga 31 Desember 2022 atau tinggal sehari saja.
Ketua Badan Hukum dan Pengamanan Partai (BHPP) Demokrat, Imam Sofian mengungkap beberapa kejanggalan mulai perencanaan hingga pelaksanaan DAK.
Dia menilai bahwa sejak awal proyek pengerjaan DAK tersebut telah berseliweran dugaan fee atau uang pelicin DAK Dikbud. Ditambah lagi dengan sistem pengumuman tender yang tertutup.
"Karena sejak awal telah berseliweran fee soal DAK ini, kemungkinan itu penyebab molornya pengerjaannya," katanya, kepada JPNN pada Jumat (30/12).
Dari hasil pengamatannya, banyak proyek yang seharusnya dikerjakan pada bulan September itu, justru dimulai dieksekusi Oktober.
Atas hal itulah, proyek DAK ini tidak bisa dijalankan sesuai dengan perencanaan pemerintah pusat.
ia juga melihat pelaksanaan DAK Dikbud ini sejak awal telah cacat administrasi, begitu juga dengan teknisnya.
- Bupati Dinda: Banjir Bandang yang Melanda Wera Duka Bagi Bima
- Srikandi Demokrat Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM
- Santap Makanan Hajatan, 56 Warga di Bima Keracunan
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan
- Perayaan Natal Demokrat, AHY: di Indonesia Semua Agama Bisa Beribadah dengan Tenang